Persyaratan Akuntansi Part 3 - Pedoman Akuntansi atas Kehilangan Pengendalian
1. Kehilangan Pengendalian Bahasan Umum
Dalam era bisnis yang dinamis, perubahan kepemilikan atas entitas anak menjadi fenomena yang tak terelakkan. Dalam konteks ini, penting bagi entitas induk untuk memahami dan menerapkan pedoman akuntansi yang tepat terkait dengan kehilangan pengendalian atas entitas anak. PSAK 65 memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk mengelola transisi tersebut dengan tepat dan transparan. Pengakuan atas kehilangan pengendalian bukan hanya sekadar proses akuntansi, tetapi juga mencerminkan dampak strategis dan ekonomi yang signifikan bagi entitas induk dan stakeholder-nya.
2. PP120: Indikasikan entitas induk mencatat lebih dari satu pengaturan sebagai transaksi tunggal
PP120 dalam PSAK 65 mengatasi situasi di mana entitas induk mencatat lebih dari satu pengaturan sebagai transaksi tunggal. Hal ini sering kali terjadi ketika serangkaian pengaturan terkait secara erat satu sama lain dan bertujuan untuk mencapai dampak komersial secara keseluruhan. Dalam konteks ini, PSAK 65 memberikan pedoman yang jelas tentang bagaimana entitas harus memperlakukan pengaturan-pengaturan ini agar mencerminkan transaksi yang sebenarnya dan memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam pelaporan keuangan.
Contoh konkretnya adalah ketika sebuah perusahaan melakukan serangkaian transaksi yang saling terkait dalam rangka mengakuisisi sebuah entitas baru. Transaksi-transaksi ini mungkin mencakup pembelian saham, restrukturisasi utang, dan pengalihan aset tertentu. Meskipun setiap transaksi di atasnya bisa dianggap sebagai transaksi independen, namun saat dijalankan bersama-sama, mereka membentuk satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu, seperti menguasai kontrol atas entitas target.
Dalam hal ini, entitas harus memperlakukan serangkaian transaksi tersebut sebagai satu transaksi tunggal dalam penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan prinsip keandalan dan relevansi informasi. Hal ini akan memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk memahami secara menyeluruh dampak komersial dari serangkaian transaksi tersebut, serta memberikan gambaran yang lebih akurat tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan.
3. PP121: Yang harus dilakukan entitas induk ketika kehilangan pengendalian atas entitas anak
Langkah-langkah yang harus diambil oleh entitas induk saat kehilangan pengendalian atas entitas anak sangat penting untuk dipahami. Pertama, entitas harus menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak. Kemudian, nilai wajar pembayaran yang diterima dari transaksi harus diakui. Distribusi saham entitas anak kepada pemilik juga harus diakui, serta sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya. Selain itu, ada kemungkinan untuk perlu mereklasifikasi laba rugi atau bahkan mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh standar akuntansi keuangan lainnya. Perbedaan yang dihasilkan dari transisi ini kemudian diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi yang diatribusikan kepada entitas induk.
4. PP122: Reklasifikasi keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi
Pedoman ini menangani situasi di mana keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset dan liabilitas yang terkait. Entitas induk harus memperhitungkan untuk mereklasifikasi keuntungan atau kerugian tersebut dari ekuitas ke laba rugi, yang memastikan bahwa dampak finansial dari transaksi tersebut tercermin dengan akurat dalam laporan keuangan.
Dengan memperhatikan dan menerapkan dengan cermat pedoman yang ditetapkan dalam PSAK 65, entitas dapat mengelola perubahan kepemilikan dan kehilangan pengendalian atas entitas anak dengan lebih baik. Pengakuan yang tepat atas transisi ini bukan hanya memastikan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku, tetapi juga memberikan informasi yang jelas dan transparan kepada pemangku kepentingan tentang dampak strategis dan ekonomi dari perubahan tersebut. Dengan demikian, entitas dapat memperkuat kepercayaan stakeholder dan mendukung pengambilan keputusan yang informasional dan strategis.
Comments